Rabu, 13 Januari 2010
Revitalisasi Perkebunan Kelapa Sawit di Propinsi Riau
Pertengahan November 2009 lalu, seperti yang di-entrikan pada pemberitahuan sebelumnya (klik disini untuk entri sebelumnya), kami berkesempatan untuk mengunjungi Perkebunan Kelapa Sawit di beberapa tempat di Propinsi Riau, seperti, Sungai Akar, Kandis, Dumai, Sungai Intan, Rumbai, dll.
Keluhan para petani kelapa sawit di daerah-daerah yang kami kunjungi tersebut kurang lebih sama, yakni, buah mengecil dan berkurang dalam volume panen, masa produksi pohon menyusut, keluhan ini dapat kami pastikan adalah karena asupan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembang tidak lagi tersedia.
Tanah dimana kelapa sawit tumbuh telah rusak dengan begitu rupa akibat perlakuan kimia (anorganik) yang berlebihan.
Dengan demikian, tepatlah kunjungan kami, karena penjelasan kami dapat diterima dengan baik, sehubungan tepatnya ciri-ciri rusak tanah akibat perlakuan anorganik yang berlebihan.
Kombinasi HORMON AKAR dan HORMON TUMBUH TANI JAYA- MIRACLE GREEN PROBIOTIK ORGANIK sangat tepat untuk merevitalisasi dan membantu perkembangbiakan unsur mikro dalam tanah guna menyediakan kembali asupan-asupan nutrisi alamiah dan unsur-unsur NPK yang diperlukan dalam lingkungan tumbuh kembang tanaman Kelapa Sawit dimaksud.
Dalam kesempatan penyuluhan tentang revitalisasi ala PROBIOTIK ORGANIK di tempat-tempat yang kami kunjungi, kami pun tidak lupa membagikan pengaruh penggunanaan pupuk anorganik dan korelasinya terhadap GLOBAL WARMING yang kami kemas dengan bahasa yang sangat sederhana, tidak terbesit maksud-maksud lain, yang ada hanya membagi kesadaran , bahwa kita pun bisa berperan dalam menahan laju perusakan alam kita.
Label:
hormon akar,
hormon tumbuh,
kelapa sawit,
miraclegreen,
revitalisasi,
tanijaya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar