Selasa, 26 Oktober 2010

500lele(7-9)/m3 dengan Probiotik Organik + Azolla



Video diatas, menggambarkan tentang kepadatan dalam sebuah kolam.

Studi kasus kami berhubungan dengan apa yang telah dilakukan oleh kisah seorang prajurit TNI yang telah sukses berbudidaya lele dengan Probiotik Organik(klik disini untuk entri dimaksud), perlu diingat, bahwa aturan dasar tentang kepadatan ikan pada kolam, adalah berkisar 100-200ekor/m3.

Hal ini tentunya berhubungan erat dengan pertumbuhan/pembesaran ikan dimaksud, makin padat ikan dalam kolam, makin lambat laju pertumbuhannya, namun dengan teknologi Probiotik Organik, yang kami kejar adalah Healthy Grow, yakni pertumbuhan sehat ikan dimaksud, sehingga ikan ini sehat pula untuk dikonsumsi oleh manusia, sehubungan dengan asupan pakan yang dimakan oleh ikan ini (pakan alami Probiotik Organik + Azolla yang tinggi kadar asam amino essensialnya).

Apa yang kami ingin buktikan disini adalah, dengan keterbatasan lahan, kita dapat pula berbudidaya lele sehat.

Namun perlu juga diingat, tingkat kepadatan ikan yang semakin padat, tentunya juga tak lepas dari berbagai masalah, kembali lagi pada hati, dan perhatian, serta respek yang tetap tentu pada apa yang kita kerjakan, makin padat ikan dalam kolam, kebutuhan oksigen pun tentu jadi lebih banyak, sirkulasi air probiotik perlu pula diperhatikan.

Ikuti terus perkembangan ikan-ikan ini dalam entri-entri kami berikutnya.

TENTANG KEGAGALAN


"Kalau boleh dikatakan, saya ini pembunuh! Pembunuh ribuan Ikan Lele, Gurami, Patin, Belut, dan lainnya," ujar RGB Gunawan.

Demikianlah pernyataan sebenarnya, bahwa dalam berbudidaya baik lele, maupun apa saja, dalam aquaculture yang berteknologi Probiotik Organik, RGB dan timnya, telah pula mengecap pahitnya kegagalan, justru dari kegagalan-kegagalan tersebut, kami semakin belajar, dan semakin mengetahui, bahwa berbudidaya Probiotik Organik ini diperlukan kesungguhan hati, dan terutama kerendahan hati, untuk respek terhadap alam sekitar, dan mahluk hidup yang hidup didalamnya, meskipun pada akhirnya, mahluk hidup seperti ikan-ikan ini akan berakhir menjadi hidangan yang lezat di meja makan, tapi filosofi yang berlaku disini adalah, asupan makanan yang sehat bagi kita manusia, ditentukan dari asupan diet yang masuk juga pada apa yang kita makan.
Ikan yang tidak mengandung residu kimia, antibiotik, dan hormon yang merugikan, sayuran yang tidak terkena pestisida, beras yang tidak menggunakan pupuk anorganik, dan sebagainya.

Faktor kegagalan lain, seperti benih yang memang sudah tidak sehat(genetika atau yang memang telah berpenyakit), kompromi aturan dasar, seperti ukuran kolam, kondisi kolam(e.g.terlalu berporus, terlalu besar, tidak tersedia kolam cadangan - baik untuk sirkulasi air probiotik dan lainnya, terlalu rentan gangguan - kodok, ular, pohon, polusi suara,dll.), juga menyumbang pengalaman-pengalaman kegagalan lain.

Ada lagi faktor human error, berbudidaya dengan menggunakan teknologi Probiotik Organik, tidak bisa disambi, setidaknya ada seorang atau lebih yang benar-benar memperhatikan keadaan kolam, ikan, dan lainnya secara tetap tentu, hal ini juga berkaitan dengan faktor utama, yakni hati, siaga dan mengetahui benar setiap kasus, misal, ada benda asing yang masuk dalam kolam sehingga mencemari kolam, hal ini harus segera ditindak lanjuti, juga soal perkembangan ikan, terutama soal LELE dengan sifat kanibalnya, penyisiran dan pemindahan jonggolan sangat perlu diperhatikan, kualitas jaring/seser untuk penyisiran (halus- sehingga tidak melukai ikan), cara penyisiran, semuanya dilakukan dengan perlahan dan lemah lembut, persis seperti bernafas dengan tenang.

Meskipun dengan semua faktor yang kami jabarkan singkat diatas, semua kegagalan tetap adalah kegagalan kami, dan kami menyikapinya, dengan lebih tunduk, mendengarkan alam, mendengarkan sesama, dan juga Yang Kuasa, sumber segala kehidupan.

Tahap demi tahap kita jajaki bersama, dengan semangat "healthy grow" baik untuk lingkungan, mahluk hidup dan manusia, sepanjang kita sadar untuk tidak merusaknya lebih lanjut, adalah usaha yang seharusnya kita lakukan terus menerus, terima kasih atas perhatiannya, bersama kita bisa !

pic from http://cdn.worldcupblog.org/www.worldcupblog.org/files/2010/07/success-and-failure-sign.jpg

Minggu, 17 Oktober 2010

Azolla, sebagai Natural Extra Feeding bagi Lele Probiotik Organik

Penggabungan teknologi Probiotik Organik dengan Azolla adalah "match made in heaven", adalah kehormatan bagi kami, bahwa Ir. Purwandaru Widyasunu Msc.Agr, salah satu dari tiga peneliti Azolla di negeri ini, bersedia membantu kami demi misi yang sama, yakni pelestarian dan penyelamatan lingkungan.

Beliau berkesempatan mengasah ilmu pertanian dan bio teknologi di Gotingen - German, penelitian beliau tentang Azolla, adalah penelitian yang telah menjadi bagian hidupnya.


Lebih jauh tentang Azolla dapat dilihat pada tautan berikut ini,
http://id.wikipedia.org/wiki/Azolla

photographed by jfd boma

SOAL LELE PROBIOTIK ORGANIK !

Kami mengucapkan beribu terima kasih, atas banyaknya masukan dan pertanyaan, terutama berkenaan dengan LELE PROBIOTIK ORGANIK, kami juga mohon maaf sebesar-besarnya, karena kami belum dapat memenuhi atau berkesempatan untuk membalas satu demi satu e-mail yang masuk.

Keterbatasan kami bukanlah alasan yang dapat kami ajukan sebagai jawaban, namun keterbatasan itu menyadarkan kami, bahwa apa yang kami peroleh ini, harus memang segera kami tularkan, beberapa hari yang lalu, kami mendapat kunjungan kehormatan dari Bpk. Yohanes Prabowo - Malang, dan Bapak Fikri - Depok-Jawa Barat, kami bersama melakukan pelatihan terpadu mengenai LELE PROBIOTIK ORGANIK.

Kepada mereka, kami pun menjelaskan, bahwa beternak lele dengan metode PROBIOTIK ORGANIK diperlukan kesungguhan hati, dari segi biaya, bila dibandingkan dengan pemeliharaan menggunakan pakan pabrikan, jelas lebih mahal menggunakan pakan pabrikan, selain itu, pakan Probiotik Organik dengan kemampuan stabilisasi air, jelas akan menghasilkan lele yang sehat, baik untuk lele itu sendiri, maupun kita yang mengkonsumsinya.
Kendala yang kami hadapi, dan yang menyebabkan kami lambat sekali menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masuk, berkenaan dengan harga, bagaimana pakan PROBIOTIK ORGANIK ini di dapat, adalah mahalnya biaya transportasi, dan tentunya, mahalnya biaya transportasi ini, akan mengakibatkan mahalnya pula Pakan Probiotik Organik yang seharusnya tidak mahal ini.

Untuk itu, Bapak dan Ibu sekalian, kami, terinspirasi dari kedatangan dua sahabat baru kami, yang memiliki kesungguhan hati, mengundang Bapak dan Ibu sekalian untuk dapat juga berkunjung langsung ke tempat kami, mengikuti pelatihan terpadu secara cuma-cuma, kami akan menjelaskan secara detail, face to face, bagaimana kita, selain dapat meningkatkan kesejahteraan sendiri dengan metode manajemen yang berlandaskan hati nurani menggunakan teknologi PROBIOTIK ORGANIK, juga dapat membantu kebangkitan ekonomi kerakyatan, ditambah, kita turut andil berbuat nyata demi PELESTARIAN LINGKUNGAN.

Untuk membuat janji temu dan jadwal kunjungan, Bapak dan Ibu dapat menghubungi dan berbicara langsung dengan Bpk. RGB.Gunawan melalui nomer telpon yang tertera dibawah ini,

+62 888 4035 333
+62 8122 666 399

Sekali lagi, beribu terima kasih kami, atas perhatian yang telah diberikan, bersama, kita bisa, GO GREEN, Save The Planet Earth!

Salam Damai Sejahtera Senantiasa!